Salah satu jenis madu yang terkenal di Pulau Lombok adalah madu Trigona sp lebah tidak bersengat (stingless bee). Habitat lebah Trigona sp adalah pada berbagai tumbuhan bambu atau terutama pada kayu lapuk. Madu trigona sp mempunyai karakter yang berbeda dengan madu Apis sp (lebah bersengat). Warna madu Trigona sp lebih gelap dan rasa yang lebih masam serta jumlah madu lebih sedikit. Madu bermanfaat bagi masyarakat sebagai obat atau sebagai suplemen.
Madu Trigona sp mempunyai karakter kandungan senyawa spesifik yaitu memiliki pH 4, warna coklat kimia muda dan encer, kadar air 23,6% gula reduksi 44,7% serta didominasi oleh senyawa Heptadecene-(8)-carbonic acid yang tergolong senyawa fenol. Jumlah mikrobia yang ditemukan pada madu adalah 6,2 x 103 CFU/mL. Madu Trigona sp mampu menghambat pertumbuhan model bakteri (Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa) dan khamir (Candida albicans) pathogen. Nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC) madu terhadap pertumbuhan bakteri pathogen adalah 0,83% dan 0,67% terhadap khamir. Indeks penghambatan madu terhadap Staphylococcus aureus, adalah 1,16; Pseudomonas aeruginosa adalah 2,66 dan Candida albican sadalah 1,71. Daya antimikrobia madu Trigona sp disebabkan adanya senyawa kimia yang berasal dari asam lemak,flavonoid dan fenol serta dari isolat mikrobia yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikrobia pathogen.